"Ma, tempo hari aku nonton film Pupus di tivi,"kata Arya tiba-tiba.
"Film Pupus? Bukannya itu film orang dewasa? Haa.. ngapain Arya nonton film itu?"tanya saya sewot.
Tumben-tumben Arya nonton film yang di bintangi salah satu adik kembar artis Nadine Chandrawinata (bener gini ya nulisnya? hehhehe). Biasanya Arya nonton spongebob, tom jerry, dll.
"Filmnya tentang kanker, ma," jawab Arya sambil menatap saya.
Saya kala itu hanya terdiam. Rupanya tema kanker yang diangkat menarik perhatian Arya.
"Filmnya sedih, ma. Di film itu, cowoknya kena kanker, tapi ceweknya nemanin terus sampai berobat," lanjut Arya kemudian.
Well, sebenarnya kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Ada beberapa film atau sinetron yang menggambarkan si tokoh terkena kanker. Saya sendiri tidak pernah menyuruh Arya menonton tayangan seperti itu. alasannya sederhana, tayangan itu memang bukan konsumsi untuk anak seusia Arya.
Namun rupanya Arya bisa menilai sendiri tayangan tersebut. Daya tarik tayangan itu bukan karena aktor atau aktris pemerannya yang cakep dan cantik. Bukan, bukan itu. Arya rupanya menontonnya karena si aktor atau aktris memerankan tokoh yang sama dengan emaknya, yaitu sama sama kena kanker. Walaupun kadang saya berharap Arya menontonnya bukan alasan kanker. Tapi karena emaknya secantik pemeran aktrisnya .hihihihi (ngarap dehhh).
Sebenarnya, membicarakan kanker dengan anak seusia Arya dan Raisyah, adiknya memang tidak mudah. Urusan kanker bukan hal sepele, apalagi bila itu berkenaan dengan orang yang kita sayangi seperti orang tua, kluarga atau sahabat.
Awalnya saya tidak ingin Anak anak tahu tentang penyakit saya. saya tidak ingin diusia mereka yang seharusnya menikmati masa kecil yang indah seperti saya dulu, malah terbebani dengan krnyataan bahwa kanker telah berada dalam tubuh emaknya tercinta.
Tapi, lambat laun saya berusaha menjelaskan kondisi saya kepada anak anak. Saya tidak mungkin menahan siapa pun orang yang menjenguk saya dan meminta mereka menutupi kondisi saya. Akhirnya saya putuskan menjelaskan kepada anak anak tentang kondisi saya. saya tidak ingin mereka tahu dari orang lain dan berfikir bahwa emaknya sekarat karena kanker hehehe... lebay dehh...
Saya ingin mereka tahu, walaupun kondisi saya yang tidak seperti dulu, saya tetap menyayangi dan mencintai mereka. Saya ingin mereka tahu, walaupun kadang saya tidak bisa sering menemani mereka jalan jalan atau aktifitas lainnya, doa dan dukungan saya selalu ada untuk mereka. Saya ingin mereka tahu, walaupun kadang saya harus bolak balik ke dokter dan rumah sakit, saya terus memikirkan mereka. Saya ingin mereka tahu, walaupun saya kadang begitu lebay menahan sakit nyeri dan minum seabrek abrek obat, saya masih punya semangat hidup untuk mendampingi mereka.
Memang tidak mudah menjelaskan semua itu kepada anak anak. Saya berusaha menjelaskannya dengan bahasa seorang emak dan anak yang biasa kami lakukan. Mungkin ada berapa hal yang berbeda akibat kanker yang saya derita. Tapi semua tidak akan menghilangkan atau menurunkan rasa sayang dan peduli saya sebagai seorang emak kepada anaknya. Naluri saya dan kasih sayang saya sebagai seorang emak masih terus ada untuk mereka, dan itu tidak akan berubah sampai kapanpun.
"Temani aku sampai besar ya, ma,"kata Arya sambil menatapku penuh harap.
Aku? Hanya bisa membelainya sembari menahan tangis yang akhirnya tumpah juga.
Semoga Allah mendengar doa dan harapan kita ya, nak. Ins ha Allah...
oprasi, kemo apa radio mbak? cepet sembuh ya mbak... :))
BalasHapusKetiganya mba.. operasi, radiasi nuklir, dan Kemo tulang. Makasih ya.mba :))
HapusJadi ga enak sudah bikin anak nangis bombay ketika saya jelaskan bahwa saya bisa meninggal terlebih dahulu kapan saja. Yang tadinya cerita2 mau tidur jd nangis sesegukan. Apalagi mak tri ini =) tetap semangat
BalasHapussemoga alloh mengabulkan doanya ya mak, aamiin. tetap dan terus semangat mak :)
BalasHapusHiks. Sedihhh, aku bacanya mak. Semoga ALLAH memberi kesembuhan, sembuh dari penyakit ini. InsyaAllah jadi penggugur dosa ya mak....
BalasHapus