"Kanker itu jahat betul, ma. Bikin mama sakit terus," kata Arya sambil marah.
Beberapa hari belakangan ini memang kondisi saya kurang nyaman. Rasa nyeri dan ngilu lumayan sering saya rasakan. Tentu saja saya mesti menaikan dosis pain killer alias obat ajaib untuk memeranginya hehehhe..
Rupanya kondisi saya yang cukup kepayahan menahan sakit, membuat Arya dan adik adiknya merasa sedih. Walaupun saya berusaha setegar satria Baja Hitam melawan rasa sakit yang kadang suka tiba-tiba mengganggu kebersamaan kami. Tetap saja rasa sebel karena cancer pain ini lumayan berasa.
Namun saya bersyukur memiliki anak-anak yang begitu sayang pada emak rempongnya ini. Biasanya kalau saya mulai gelisah Karena nyeri, mereka langsung sibuk menyiapkan obat dan air minum.
"Ma, obatnya diminum ya,"kata Raisyah sembari memberikan kotak obat milik saya.
Atau tiba-tiba Lupi, si bungsu dengan wajah imutnya bertanya pada saya,"Mama sakit ya?"
Lupi pun tanpa disuruh langsung memijit mijit kaki saya dengan kedua tangannya yang mungil. Rasanya? Memang tidak terasa, tetapi ketulusan hatinya membuat saya menjadi mewek.
Arya pun dengan sigap meletakkan dua guling, masing masing di sisi kedua kaki saya untuk menyanggah. Kerjasama kakak beradik itu akan membuat siapa saja kagum melihatnya hehehe..
Dan entah mengapa, semalam Arya tiba tiba mengucapkan kalimat itu. Mungkin karena hatinya ikut sedih sekaligus jengkel melihat kondisi saya karena cancer pain yang suka Tiba tiba usil mengganggu.
Kanker itu jahat betul, ma....
#sedih ... :'(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar