Ya.. untuk kali ini saya akan membicarakan lagi masalah benjolan. Benjolan yang sya maksud, adalah benjolan yang tiba tiba saja muncul di tubuh kita. Bisa di leher, ketiak, payudara, dan tempat lainya
Pada banyak kasus, benjolan yang muncul tersebut tidak menimbulkan rasa sakit, nyeri, ataupun reaksi apa apa pada awalnya. Namun, seiringnya waktu, bisa jadi benjolan yang awalnya tidak dianggap itu akan menjadi gejala penyakit yang ganas. Bisa saja, saat itu terjadi, akan terjadi rasa sakit ataupun nyeri yang amat sangat. Atau bisa jadi menimbulkan reaksi lain yang tidak di sangka.
Namun tidak perlu kuatir. Tidak semua benjolan yang muncul tersebut ganas. Untuk memastikannya, memang diperlukan pemeriksaan oleh pihak medis yang terkait. Ada pula benjolan tersebut tidak ganas.
Belajar dari Pengalaman Teman
Berapa waktu lalu, saat saya melakukan terapi kemo tulang, saya berkenalan dengan seorang ibu yang sama sama melakukan kemotrapi. Sebut saja nama ibu itu Indah [bukan nama sebenarnya]. Ibu Indah merupakan penderita kanker payudara yang sedang melakukan terapi kemotrapi yang kesekian kalinya.
Ibu Indah bercerita, awalnya tumbuh sebuah benjolan kecil di daerah payudaranya. Pada saat awal-awal tersebut, benjolan tersebut tidak menunjukan gejala apapun.
Tidak ada rasa sakit, nyeri ataupun efek lainnya. Karena tidak ada reaksi apapun, ibu Indah tetap beraktifitas seperti biasa. Walaupun ada sedikit kekuatiran dalam hati, dia berusaha untuk menganggap benjolan tersebut tidak apa apa.
Seiring berjalanan waktu, benjolan tersebut mulai menunjukkan perubahan bentuk. Ibu Indah pun mulai merasakan perbedaan dalam tubuhnya. Mudah lelah dan lemas. Apalagi ia sudah merasakan rasa nyeri di daerah payudara.
Dalam kondisi itu, ibu Indah masih belum berani memeriksakan diri ke dokter. Ia lebih memilih berobat cara tradisional. Ia mendapatkan informasi kalau pengobatan medis untuk kasus seperti yang dia alami akan memakan biaya yang sangat besar dan rumit. Saat itu ibu Indah mengakui, ia tidak tahu tentang informasi yang benar mengenai sakit kanker payudara. Padahal untuk pengobatan kanker payudara bisa di cover dari BPJS ataupun Jamkesda.
Ternyata kondisi bu Indah semakin tidak membaik. Akhirnya keluarganya memutuskan untuk segera membawanya ke dokter . Betapa kagetnya ibu Indah, saat mengetahui kalau benjolan di payudara yang dipikirn awalnya tidak berbahaya, ternyata telah menjadi kanker stadium lanjut.
Tentu saja ibu Indah sempat bersedih hati. Namun kemudian dia segera bangkit dan melakukan rangkaian pengobatan dan terapi kanker payudara. Berbicara dengan ibu Indah, saya bisa merasakan semangat hidup dan berjuang untuk sembuh.
"Anak-anak masih butuh saya, bu. Saya harus bisa berusaha sehat kembali,"katanya kepada saya saat itu. Saya mengangguk sembari menguatkannya. Saya dan ibu Indah sama sama punya impian untuk sehat dan mendampingi anak anak sampai besar. amin...
Oh ya, kembali dengan bahasan benjolan tersebut. Saya sendiri punya cerita sendiri tentang benjolan tiroid di leher. Walaupun besarnya benjolan tersebut hanya sebesar biji jagung atau biji kacang ijo, ternyata setelah pemeriksaan lewat biopsi, dinyatakan ganas. Apalagi kanker tersebut sudah bermetase ke tulang belakang.
Selain itu juga, saya kerap kali di tanyai teman teman mengenai benjolan yang tiba tiba nongol di tubuh mereka. Saya biasanya langsung menyarankan untuk diperiksakan lebih lanjut. Lebih baik waspada dan deteksi dini kan. Ini bukan masalah terlalu paranoid and ketakutan berlebihan. Tetapi lebih sebagai tindakan preventif saya.
Jujur, saya suka gembor gembor buat berbagi pengalaman dan informasi mengenai kanker, bukan berarti saya narsis ya hihihihi... Mana ada orang kena kanker stadium lanjut kaya saya, mau bernarsis ria :p
Saya hanya ingin berbagi apa yang saya alami saja. Termasuk berbagi informasi dan pengalaman dari orang lain yang bisa bermanfaat untuk diambil hikmahnya. Cukup saya sajalah yang tempo dulu ngga paham tentang gejala dan penyakit kanker itu sendiri. Sehingga begitu tahu, kanker saya sudah menjelajah beberapa bagian tubuh saya .
Sebenarnya saya juga sangat menyesal, kok ya nggak diperiksakan secara detill di dokter. Tapi kan tidak boleh terus menyesal dan memandang ke belakang. Saatnya saya terus bangun, bangkit dan melangkah lagi... Horeeee... semangatttt !!!
Tulisan ini untuk
Berpartisipasi pada
Tuhan tidak akan memberi ujian diluar batas kemampuan umatNya ya mba... sygnya kanker tidak mudah tp jg bukan mustahil. Tetap berjuang mba...sampai akhir, sampai dia kabur...:)
BalasHapusAmin.... mudah mudahan Allah selalu memberikan kekuatan ya mba untuk kita semua :)
HapusBiar kanker kabur dan bosan tinggal ditubuh hihihi..
Pelukkk mba Irma...