Rabu, 19 Maret 2014

Cerita di Balik Ruang Kemo. Keping #6

Cerita di Balik Ruang Kemo

Beberapa teman bertanya pada saya, seperti apa rasanya berada di ruang kemo. Mungkin teman~teman berfikiran seperti saya dulu. Ruang kemo merupakan salah satu ruang yang kurang begitu asyik untuk di kunjungi, terlebih menghabiskan waktu di dalamnya.

Bila dihitung, hari kemarin merupakan yang ketiga kalinya saya berada diruang kemo. Dua kalinya saya melakukan pengobatan di ruang perawatan karena kondisi yang memang tidak memungkinkan. Total terapi yang saya lakukan sebanyak 5 kali. Saya memang rutin melakukan terapi suntik penguat tulang tiap bulannya. Ini dilakukan untuk terapi pengobatan metastase kanker tiroid yang sudah menyebar di tulang belakang. Obat yang digunakan yaitu Bondronate 6 ml. Diharapkan dengan terapi ini, kondisi tulang saya tidak mengalami kerusakan parah, dan bisa mengalami perbaikan tulang.

Memasuki infus tulang ke 5 ini memang sudah banyak kemajuan yang saya rasakan. Setidaknya rasanya nyeri dan sakit pada tubuh terutama pinggang, paha dan kaki sudah jauh berkurang. Walaupun demikian, saya masih harus tetap berhati hati dalam melakukan berbagai aktifitas. Mengingat saya sempat merasakan rasa sakit luar biasa dan nyaris lumpuh selama beberapa waktu.

Setiap berada di ruang kemo, selalu menyisipkan cerita yang berbeda. Kali ini saya sekamar dengan 3 orang ibu ibu sekaligus. Sedikit memberikan gambaran, di rumah sakit Umum A. Wagon Syahranie samarinda, ruangan kemotrapi terletak di samping ruang operasi utama. Ada beberapa kamar dalam ruangan kemo tersebut, dimana masing masing kamar terdapat beberapa ranjang, tergantung ukuran kamar. Saya kebetulan menempati kamar A, yang terdapat 5 ranjang. Untuk pasien laki laki maupun perempuan akan di pisahkan dan menempati ruangan berbeda.

Suasana ruang kemo ternyata tidak seperti yang saya bayangkan. Biasanya para pasien ada yang datang sendirian berobat, dan ada pula yang ditemani oleh kerabatnya. Kami sering kali berbagi cerita mengenai penyakit kanker yang di alami. Bahkan tidak jarang membagi pengalaman serta saling menguatkan satu sama lain. Tidak hanya itu, sambil menunggu obat infus yang masuk ke dalam tubuh, kami bisa saling berbagi cerita tentang topik hangat yang ada gosip entertainment artis, dll. Hehehe

Hari itu saya sekamar dengan dua orang ibu yang menderita kanker payudara, dan seorang lagi yang menderita kanker getah bening. Well, sekedar berbagi cerita, ternyata gejala dan pengobatan kanker itu berbeda beda bentuknya, bahkan untuk jenis kanker yang sama pun bisa berbeda. Seperti yang dialami kedua ibu yang sama sama mengalami kanker payudara. Ibu yang pertama, dimulai dengan gejala munculnya benjolan di payudaranya. Sedangkan ibu yang kedua merasakan payudaranya mengeras terlebih dahulu. Rangkaian pengobatannya pun berbeda.

Yang menarik, ternyata salah satu ibu yang terkena kanker payudara tersebut, juga menjalani terapi suntik penguat tulang seperti saya. Kanker payudara yang dialaminya ternyata telah bermetase ke tulang belakang. Sembari berbagi cerita,saya baru mengerti kalau ibu tersebut yang sering di ceritakan dokter onkologi pada saya. Walaupun jenis kanker berbeda, namun kami sama sama mengalami metastase yang sama ditulang belakang. Mengalirlah berbagai cerita saat kami mengalami masa nyaris lumpuh yang cukup menyakitkan karena sakit kanker.

Saya merasa tidak sendiri lagi mengalami fase tidak menyenangkan menghadapi kanker. Dengan saling berbagi dan menguatkan itu, membuat saya lebih optimis menjalani hari hari saya. Mungkin Allah sengaja mempertemukan kami berdua hari itu until saling berbagi dan mendukung.

Oh ya, di kamar kemo ini, saya mempunyai ranjang favorit. Setiap saat berada di kamar ini, saya selalu memilih ranjang yang sama dan terletak di sudut kamar.  Disamping ranjang itu, terdapat pintu tembus menuju kamar mandi. Saya tidak perlu repot repot berjalan jauh sambil membawa infus untuk ke kamar mandi hehehe. Selain itu, terdapat saklar listrik yang menempel di dinding dekat ranjang saya. Posisi ini memudahkan saya untuk memasang cash hp tanpa perlu menunggu antrian dengan pasien lain. Hehehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...