Raisyah di depan Ruang Kemotrapi AWS |
Ngga terasa kemotrapi untuk tulang yang saya jalani sudah masuk siklus ke 11. Alhamdulillah.. berarti Sisa 1 kali bulan depan untuk melakukan kemo tulang. Setelah itu observasi untuk melihat hasil metase kanker di tulang. Mudah-mudahan udah hilang ya... amin.
Trus tetap kontrol rutin sama dokter onkologi. Terus cek darah rutin dan cek darah untuk T3 dan T4 tiroid . Serta kontrol scan radiasi nuklir minimal 6 bulan sekali. Hehehe..
Cukup panjang perjalanan saya melawan kanker ini. Ya, memang tidak mudah, tapi itulah sebuah proses yang harus dijalani. Jangan sampai lengah sedikit menghadapi kanker ini . Hihihi...
Oh ya, kemo tulang Kali ini , saya ditemani Raisyah . Sebelumnya saya menyempatkan diri ambil rapot Raisyah dulu di sekolah. Untungnya pak ojek langgangan selalu siap mengantar. Pak Ucok, nama pak ojek itu. Pak Ucok memang mengerti kondisi fisik saya, jadi setiap membawa saya naik motornya, pak Ucok hati-hati sekali dan tidak pakai ngebut. :)
Sedikit menyinggung ten tang rapot Raisyah, syukurlah nilainya bagus . Jujur, saya tidak menyangka nilai Raisyah bakal bagus. Kebayang waktu mengajarin Raisyah baca tulis penuh perjuangan 45 :p
Ruang kemotrapi tidak terlalu ramai di hari Sabtu tadi. Biasanya setiap ruangan penuh, namun Kali ini di ruangan 1 khusus perempuan hanya Ada 4 orang pasien termasuk saya. 2 orang dewasa dan 1 anak kecil usia 4 tahun. Saya sempat mengobrol dengan ibu anak kecil terse but. anak itu manis ceria dan terkena leukemia :'( Siklus kemo yang dijalani Kali ini sudah yang ke 11 kalinya. (semoga Allah menyembuhkanmu, ya nak. Amin).
Kemoterapi Kali ini cukup berkesan. Bagaimana tidak, mba perawat agak kesulitan mencari jalan memasang infus ditangan saya. Alhasil , pada tusukan jarum yang ketiga di tempat berbeda, akhirnya berhasil memasang infus. Alhamdulillahh....
Gagal Pasang Infus.. Sakit :( |
Raisyah sudah ketiga Kali ini menemani saya kemotrapi. Biasanya bergantian dengan Arya menjaga saya. Mereka berdua bahkan hapal dengan para perawat kemotrapi yang baik-baik. Tidak lupa Raisyah membawa perlengkapan perangnya, alias mainan biar tidak bosan. Terkadang ia nonton televisi atau bermain dengan anak-anak keluarga pasien.
Raisyah dan peralatan Perang |
Ada satu hikmah yang tanpa saya sadari akhirnya di dapatkan Arya dan Raisyah. Dengan membawa mereka berdua menemani saya, mereka menyadari betapa saya berjuang menaklukan kanker ini demi kebersamaan kami. Mereka pun bisa lebih empati kepada orang lain, karena melihat secara dekat pasien kanker yang menjalani pengobatan.
"Semoga dia cepat sembuh ya, ma,"kata Raisyah selepas melihat adik kecil yang terkena leukemia itu.
Saya hanya mengangguk dan berdoa untuk kebaikan kami semua. Aminnn...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar