Metastase Kanker pada Tulang : Waspadai Sakit Pinggang yang Terus Menerus
Kali ini saya akan menulis hal yang lebih serius dari biasanya, tentu saja terkait asalah kanker. Saat di diagnosa penyakit kanker tyroid beberapa waktu lalu, posisi kanker saya sudah berada di stadium lanjut. Tentu saja ini seperti bom atom yang menghujam kehidupan saya ( bahasanya agak saya dramatisir dikit ya . )
Kanker saya sudah bermetastase atau menyebar ke tulang belakang, yang menyebabkan ada pengeroposan di bagian tulang belakang. Sebenarnya gejala metastase itu sudah sering saya rasakan sejak lama, yaitu rasa nyeri teramat sangat di daerah pinggang. Namun berhubung saya saat itu benar-benar SANGAT TIDAK TAHU ada kanker dalam tubuh saya yang sedang beraksi, hingga saya hanya berfikir sakit pinggang tersebut sebagai syaraf kejepit atau kurang minum air.
Padahal kalau dulu saya lebih mengerti tentang hal ini, tentu saja sakit pinggang tersebut tidak akan bertambah parah Tapi sudahlah, semua toh telah terjadi. Akhirnya saya pun harus belajar menerima kondisi tersebut dan tentu saja berusaha untuk mengobatinya, dengan harapan sakit pinggang tersebut bisa jauh lebih berkurang ataupun syukur-syukur bisa hilang.
Untuk mengetahui ada masalah pada tulang belakang, sebenarnya bisa dipertegas dengan pemeriksaan medis. Antara lain dengan pemeriksaan CT Scan pada tulang belakang ataupun langsung mengunakan Bone scan yang bisa melihat sejauh mana penyebaran kanker pada tulang dalam tubuh.
Berhubung di tempat tinggal saya, Kaltim, hanya tersedia CT Scan, salah satunya tempat saya berobat yaitu RS Umum AWS Syahranie, maka dokter tulang waktu itu merujuk saya langsung untuk CT Scan ke bagian radiologi. Saya berharap, di masa yang akan datang pemprov Kaltim dapat menyediakan peralatan yang lebih canggih khususnya untuk pasien kanker. Amin.. . Dari hasil CT Scan tersebut sudah dapat terlihat bagaimana kondisi tulang belakang saya yang tidak cantik lagi
Sebenarnya ada beberapa jenis kanker yang biasanya bermetastase ke tulang bila berada di stadium lanjut. Yaitu kanker tiroid (seperti yang saya derita), kanker payudara, kanker paru, kanker hati, kanker usus, kanker prostate, dan beberapa kanker lainnya. Biasanya yang sering terjadi pada metastase tulang yaitu pada tulang belakang, tulang pinggang, paha, tulang rusuk, tulang tengkorak, tulang pelvis. Pada kasus saya, terjadi pada tulang belakang.
Metastase pada tulang yang disebabkan oleh kanker tiroid yang saya derita, tidak sama dengan kanker yang timbulnya dari tulang itu sendiri. Hal ini disebabkan sel kanker yang terlepas dari kanker utama (tiroid) dan masuk ke dalam aliran darah. Sel kanker ini lalu tinggal ditulang dan mulai membelah diri.
Gejala Metastase Kanker pada Tulang : Waspadai Sakit Pinggang yang Terus Menerus
Sebenarnya metastase pada tulang kerap di tunjukkan dengan gejala-gejala tertentu. Namun kadang, karena ketidaktahuan kita, sering kita mengganggap gejala tersebut sebagai gejala syaraf kejepit seperti yang dulu saya lakukan . Saat itu saya langsung berlangganan dengan ahli urut syaraf kejepit. Alih-alih pengen sembuh, ternyata rasa sakit bertambah jadi dan kian menyiksa.
Sebenarnya gejalanya bukan hanya rasa nyeri yang luar biasa. Pada kasus-kasus tertentu, nyeri tulang tersebut semakit sakit hingga pasien akan sulit berjalan (seperti yang saya rasakan). Ada pula yang merasa lemas atau mati rasa pada bagian yang syarafnya terkena kanker. Disamping itu bisa menimbulkan masalah pada buang air kecil .
Apabila memang terjadi tekanan akibat metastase pada syaraf tulang belakang, biasanya menimbulkan mati rasa, sakit dan kaki yang melemah serta berberapa daerah, mual, haus, Konstipasi, Kelelahan, Merasa bingung, tidak tenang. Sedangkan apabila ada kelebihan kalsium yang dikeluarkan dari tulang yang terkena metastase, maka mungkin mengakibatkan kurang nafsu makan, mual, lelah.
Pengobatan pada metastase tulang
Apabila pasien kanker sudah merasakan gejala-gejala seperti diatas, ada baiknya sesegera mungkin berkonsultasi kepada dokter. Karena bila di biarkan, maka kondisi pasien akan semakin parah dan tentu saja sangat menyiksa.
Biasanya pasien yang mengalami metastase tulang akan diterapi obat jenis khusus yang merupakan golongan bisphosphonate, antara lain Bondronate. Saya sendiri di berikan terapi obat Bondronate oleh dokter. Dosis pemberian obat ini dilakukan 1 bulan sekali atau hitungan 4 minggu sekali. Karena obat ini sangat keras, maka pemberiannya di berikan melalui saluran infus. Untuk jangka waktu pemberian bondronate ini pun bermacam-macam, tergantung dari sejauh mana metastase kanker pada tulang tersebut. Tetapi menurut dokter saya, biasanya minimal 8 kali. Saat ini saya sudah menggunakan bendronate sebanyak 3 kali.
Bondronate ini berguna untuk menahan agar tulang tidak mengalami kerusakan lebih parah akibat metastase kanker tersebut.Disamping itu mengurangi rasa sakit, menjaga tulang tetap kuat dan kalsium dalam darah berada dalam kondisi normal.
Harga Bondronate ini lumayan mahal, bahkan sangat mahal menurut saya hehehe. Satu kali bondronate seharga 3,8 juta, dan itu belum termasuk biaya infus, perawatan nginap di rumah sakit. Sebenarnya untuk pemakaian bondronate, pasien tidak akan mengalami efek yang berarti. Biasanya hanya demam, meriang, pusing dan terkadang pada saat awal-awal, tulang menjadi ngilu-ngilu walaupun hanya sebentar. Namun biasanya dokter meminta saya untuk mengambil nginap di rumah sakit semalam pada saat pemberian suntikan bondronate. Hal ini untuk mengantisipasi efek pemberian bondronate.
Syukur alhamdulillah, saat ini kondisi tubuh saya, khususnya di bagian tulang belakang sudah mengalami peningkatan. Walaupun terkadang masih terasa ngilu dan pegel, terutama bila capek, tetapi hal itu tidak terlalu mengganggu. Kalau pun sakitnya sudah mulai usil menganggu aktifitas, saya sudah menyiapkan obat Kettese dan Ultracet sebagai penahan nyeri dan pereda rasa sakit hasil resep dari dokter hehehe..
Oh ya sedikit cerita mengenai saat saya mengalami sakit yang luar biasa di tulang belakang. Sebenarnya ini memori yang tidak pahit dan ingin saya buang ke laut hehehe.. Tapi berhubung ini bagian dari pengalaman yang ingin saya bagikan agar pembaca bisa mengantisipasi gejala-gejala tersebut.
Sebenarnya sakit pinggang itu berlangsung sejak lama, tepatnya tahun 2011 setelah kelahiran anak saya yang bungsu. Namun karena waktu itu asumsi sakit syaraf kejepit, jadilah saya pasien tetap urut syaraf kejepit.
Sebenarnya bila sakit tersebut hanya sakit syaraf kejepit, insya allah bisa sembuh bila ditanganin ahli syaraf kejepit. Terbukti begitu banyak pasien yang sembuh karenannya. Namun karena kasus saya ini adalah metastase tulang belakang yang berasal dari tulang yang keropos dan mengakibatkan syaraf-syarafnya kejepit. Tentu akan beda masalahnya.
Saya tidak bisa cerita lagi bagaimana sakit yang ditimbulkan dengan kondisi tersebut. Bergerak saja, akan muncul seperti setrum di daerah paha dan kaki. Rasanya? Wah, sakit luar biasa. Bahkan untuk bangun tidur, ataupun ingin menggeletakkan tubuh untuk tidur, saya perlu waktu cukup lama untuk melakukannya. Begitu pula untuk duduk dan berdiri. Mengapa? Ya, karena sakit yang luar biasa . Ajaibnya lagi, pada posisi terbaring, bagian paha dan kaki saya bisa berdenyut dan menghasilkan sensasi luar biasa. Biasanya kalau sudah begitu, tidur pun akan sulit dan pikiran menjadi bingung serta gelisah. Obat penahan nyeri pun saat itu tidak membantu banyak.
Tapi bersyukurlah saya bisa melewati fase-fase itu. Semua Berkat dukungan bantuan orang tua, suami, anak, saudara , keluarga dan teman-teman. Walaupun saat ini terkadang rasa nyeri itu muncul, tetapi tidak separah beberapa waktu yang lalu. Setidaknya saya sudah bisa tidur cukup waktu dan melakukan berbagai aktifitas lainnya . Metastase Kanker pada Tulang : Waspadai Sakit Pinggang yang Terus Menerus :)
Berpartisipasi pada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar