Jumat, 05 Juli 2013

IIDN Kaltim : Wadah Perempuan Menuangkan Apresiasi Positif Melalui Menulis

Selama ini banyak orang yang menganggap perempuan  hanya berkutat pada urusan  rumah tangga yaitu memasak ataupun mengurus anak. Atau bila seorang perempuan yang bekerja, hanya bisa terfokus mengurus pekerjaannya dan keluarga.  Jarang sekali orang  menilai kemampuan perempuan bisa mengapresiasi dirinya lewat menulis. Padahal sesungguhnya para perempuan itu berpotensi besar untuk berkarya asalkan memiliki kemauan dan terus belajar.  
Berawal dari persamaan dan ketertarikan  para perempuan  dalam dunia tulis menulis, maka terbentuklah sebuah group komunitas penulisan  perempuan di jejaring sosial Facebook. Komunitas itu bernama Ibu-Ibu Doyan Nulis atau di singkat dengan IIDN,  di dirikan oleh Indari Mastuti seorang penulis dan pengusaha dari Bandung.  Indari sendiri kerap meraih penghargaan dalam bidang penulisan dan wirausaha nasional.

IIDN yang berdiri sejak bulan Mei 2010, hingga kini telah memiliki anggota sekitar 7000 Orang. IIDN pun memiliki 22 cabang yang tersebar di berbagai  daerah Indonesia maupun di luar negeri yang berpusat di Jepang.  Salah satu cabang IIDN di Indonesia  tersebut adalah IIDN Kaltim yang di koordinatori oleh Tri Wahyuni Zuhri, penulis dan trainner dari Kaltim.

Apabila semula Profesi menulis dianggap hanya untuk orang yang memiliki bakat,  namun tidak demikian sesungguhnya. Karena ternyata  profesi menulis bisa dilakukan semua orang, termasuk ibu-ibu rumah tangga. Hal itu pula yang terjadi di komunitas IIDN. 


Ibu-ibu yang akhirnya memilih jalur menulis sebagai aktifitas keseharian ternyata dapat mengasah  kemampuan ilmu yang mereka miliki serta mendapatkan keuntungan materi.  Disamping itu mereka pun dapat menjalin silaturahmi sesama ibu-ibu rumah tangga yang memiliki minat sama dalam menulis. Tentu saja hal itu tidak menghambat aktifitas mereka sesungguhnya yaitu ibu rumah tangga yang notabene sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya.  

IIDN tidak hanya melakukan kegiatan secara online di internet, tetapi kegiatan offline atau kopdar sering dilakukan.  Berbagai pelatihan maupun kegiatan positif lainnya menjadi agenda kegiatan IIDN pusat maupun IIDN daerah. Seperti yang sering dilakukan oleh IIDN Kaltim.  IIDN Kaltim sering melakukan kegiatan tatap muka sekaligus sebagai ajang silaturahmi sesama anggotanya.  Bahkan Beberapa kali IIDN Kaltim ikut aktif mengikuti berbagai kegiatan ataupun seminar terkait penulisan ataupun kegiatan positif untuk para ibu.  Antara lain kegiatan bedah buku, seminar dan training penulisan, ataupun pelatihan pembuatan makanan bento.

Beberapa anggota IIDN Kaltim pun telah menghasilkan karya tulis baik berupa tulisan di media cetak maupun dalam bentuk buku yang sudah terpublikasikan secara nasional. Salah satunya Inni Indarpuri, penulis produktif asal Kaltim. Saat ini Inni telah menghasilkan 3 novel yang terbit nasional.  Novel berjudul Diantara Dua Cinta dan Novel Gambiran, merupakan novel yang bersetting lokalitas Kalimantan Timur. Novel Gampiran bahkan sempat diangkat sebagai sumber makalah oleh Tri Wahyuni Zuhri dalam seminar kesastraan di Kaltim. Novel terakhirnya Never Give Up berkisah tentang perjuangan seorang gadis penderita lupus yang mengambil setting kota Samarinda.

Kemudian ada pula Indah Nur Wakhid, penulis asal Balikpapan, yang baru mengeluarkan novel perdananya berjudul Love Me, Love Me Not, terbitan Mediapress.  Novel romantis namun di balut kisah pembunuhan misterius yang sangat menarik untuk di baca. Tentu saja kehadiran IIDN ini sangat bermanfaat dan berarti bagi perempuan Kaltim yang ingin eksis mengurus rumah tangga, pekerjaan namun tetap berkarya melalui menulis. Terlebih seorang ibu sangat berperan penting mendidik anaknya untuk menjadi generasi muda yang unggul.  Apabila seorang ibu sangat senang menulis dan membaca, tentu saja wawasan pengetahuannya akan lebih berkembang dan menularkan kepada anak-anak mereka. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...