Entah mengapa, pagi ini saya tiba tiba teringat pembicaraan dengan salah satu sahabat saya. Waktu itu kami berdiskusi mengenai alur kehidupan.
Ya, saya menyikapi hidup ini memang seperti sebuah roda. Kadang di atas dan kadang di bawah. Perputarannya pun tidak bisa di prediksi. Kadang cepat, kadang lambat bahkan kadang kombinasi keduanya yaitu cepat lambat cepat.
Begitu pula dalam menghadapi masalah. Kadang ada masalah ringan, kadang masalah sedang, atau masalah berat. Semua datang silih berganti dan bisa tanpa di duga.
Okelah kalau ada yang bilang :
A : berat ringan masalah dalam hidup itu sebenarnya tergantung dari mindset.
B : Maksudnya apa ya?
A : Gini lho.. kalo masalah itu kita pikir berat ya jadi berat. trus kalo kita mikir ringan ya jadi ringan.
B : Aduh kok ngga jelas sih. Kasih studi kasus dong!
A : ( tepok jidak dulu sambil geleng geleng kepala). Misalnya nih, kita lagi kena musibah kehilangan uang 200 ribu. Nah, kalo mikirnya berat, pasti dah mikirnya bisa sehari semalam. Pasti mikir, napa bisa hilang sih.. padahal itu duit buat ini dan itu, de el el deh..
B : Trus kalo mikirnya ringan gimana?
A : Ya tinggal mikir gini, mungkin belum rejeki. Jadi sekarang kerja aja lagi biar dapat uang segitu atau lebih banyak :p
B : ( mengangguk angguk mencoba mengerti hehehe... * gue bangetttt )
Well... apa semudah itu kah penerapannya? Ternyata tidak saudara saudara. Nyatanya tidak semua masalah bisa di generalisir untuk ubah mindset. Terkadang kita berada dalam posisi yang sulit banget. Sampai mikir bagaimana ya menemukan jalan keluarnya. Padahal kita sudah berupaya merubah mindset mati matian untuk ngubah masalah itu mudah. Eh.. tetap aja ngaa bisa. Yang ada di kepala, itu masalah beraaatt banget.
GAGAL ubah mindset dong kalo gitu? Nggak juga sih... Namanya juga manusia, ngga ada yang sempurna (jawaban pamungkas hihihi).
Seperti kata sobat ebilang, selama kita hidup akan selalu ada masalah. Trus kalo ngga mau ada masalah, berarti kita ngga hidup ya mba? hihihihi... # ngibrit lari dilempar pakai sandal.
Pernah iseng saya nanya sama sobat saya. Gimana kalo setiap saat yang ada masalah masalah silih berganti. Kok ngga ada ujung titik temu. Bisa bisa susah terus sampai nanti.
"Bisa Jadi Kebahagiaan kita nanti setelah udah meninggal. Ada yang dunia ini memang Ngadapi masalah terus. Tapi bahagianya baru diberikan Allah setelah meninggal. Itu pun dengan catatan kita harus sabar, iklas dan tawakal. Yang penting di syukuri sajalah semuanya," begitu kira kira jawab sobat saya itu.
JLEBBBB !!!!
Saat itulah saya merasa tertampar dengan jawabannya. Santai tapi nusuk menohok di hati. :)
Dulu saya berfikir bahwa memang setiap orang memiliki masalahnya masing masing. Tapi ada satu saat dia akan mendapatkan kebahagiaannya. Persis seperti cerita cinderella yang dari kecil disiksa sama ibu dan saudara tirinya. Di akhir cerita pun berakhir bahagia.
Tapi ternyata hidup tidak seperti itu. Happy ending atau sad ending ngga bisa di tebak. Yang penting kita selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik. Beribadah dan terus mengingat Tuhan di setiap detik dalam hidup. Bukankah kita wajib mensyukuri hidup ini. Biarlah Tuhan memberikan kapan kebahagiaan itu datang karena memang itu kuasaNya.
Ya.. saya berada dalam sebuah pemikiran.. Tidak peduli banyak atau sedikitnya masalah. Tidak peeduli rasa senang atau sedih. Bahagia itu adalah Rasa Syukur....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar