Senin, 27 Januari 2014

KANKER TIROID

KANKER TIROID. Apabila sebelumnya saya hanya berbicara mengenai pengalaman saya menghadapi kanker, maka sekarang saya akan membahas mengenai kanker tiroid. Tentu saja bahasan yang akan saya angkat ini berdasarkan literatur yang ada. Dengan demikian, bisa menjawab rasa penasaran teman-teman yang mengirimi saya email, inbox Fb, chatt, ataupun telp untuk mengetahui apa kanker tiroid sebenarnya. 

 Sebelum lebih lanjut membahas mengenai kanker tiroid, ada baiknya kita mengetahui apa sih kelenjar tiroid itu? Ternyata, setiap manusia memiliki tiroid dalam yang memiliki berbagai fungsi. Namun, jarang diantara kita menyadari kalau kita memiliki tiroid. Salah satu contohnya saya sendiri :)  Saya sendiri baru ngeh namanya tiroid, ya saat memeriksakan benjolan di leher ke dokter. Dokter pun mengatakan kalau benjolan itu adalah tiroid. Mulai dari saat itulah saya langsung rajin search internet, buku, dan segala informasi mengenai tiroid. Termasuk menyadari betapa aneh saya, yang tidak menyadari begitu banyak organ dalam tubuh yang memiliki fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup saya. heehehe Wah, mulai panjang lebar deh. Cut dulu! Mari kita kembali ke bahasan semula.


Tiroid ini terletak di dasar tenggorokan yang berupa kelenjar berbentuk kupu-kupu. Biarpun letaknya tersembunyi dan imut, tyroid sangat berperan dalam menghasilkan hormon untuk mengatur segala aspek metabolisme tubuh, mengendalikan tekanan darah, suhu tubuh, berat tubuh, dan detak jantung. Tentu saja, bila tiroid tersebut normal, maka ia akan berkerja dengan baik, begitu pula sebaliknya. Apabila tiroid tersebut akhirnya tidak normal atau bermasalah, otomatis akan menghambat kinerjanya dalam tubuh manusia.

Perlu di ketahui, KANKER TIROID dapat terjadi tanpa mengenal umur, walaupun lebih banyak menjadi sasaran adalah usia setelah 30 tahun keatas. Kanker tiroid bisa terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga. Ada pun beberapa gejala dari kanker tiroid antara lain, munculnya benjolan di leher atau pangkal leher, merasakan nyeri di tenggorokan atau leher, suara serak yang tidak kunjung sembuh, sakit tenggorokan atau kesulitan menelan. Walau begitu, tidak semua benjolan yang muncul merupakan kanker tiroid. Untuk memastikannya, tentu saja di perlukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Berikut ini ada beberapa jenis kanker tiroid yang perlu diketahui :

  1. Kanker pappiler . Jenis kanker ini paling sering di temukan dan paling umum biasanya di derita kaum perempuan. Pertumbuhannya cenderung lambat, namun bila terdeteksi lebih awal akan mudah di obati. 
  2. Kanker folikuler.  Kanker ini paling sering di temukan pada orang usia muda dan menengah. Kanker ini dapat menyebar kebagian lain seperti getah bening dan tulang. Penyebaran ini sering disebut dengan metastase.
  3. Kanker Meduler . Jenis kanker ini di temukan 5 – 10 persen dari kanker tiroid. Apabila di deteksi pada tahap awal, akan mudah untuk di obati. Pengobatan kanker tiroid Sebelum di lakukan tindakan pengobatan kanker tiroid, biasanya dokter akan mendiagnosis dulu jenis kanker tersebut, stadiumnya, dan bagaimana perkembangannya.  
Ada beberapa tes tiroid yang biasa di lakukan untuk mengetahui kanker tiroid tersebut. Antara lain dengan USG diagnosis yaitu test tiroid dengan menggunakan alat khusus. Saya sendiri sempat menggunakan GAMA SPECT di RS MRCCC Siloam. Alat ini untuk mengetahui bagaimana kondisi kanker tiroid serta mengecek apakah ada penyebaran kanker tiroid di leher ataupun di daerah organ tubuh lainnya. cara lain dengan biopsi yaitu dengan mengunakan jarum halus untuk menganalisis tumor yang di temukan dalam kelenjar tiroid tersebut termasuk jinak ataukah ganas. 

Setelah di ketahui secara pasti jenis kanker tiroid tersebut, maka biasanya dokter akan melakukan pengobatan lanjutan. Langkah yang biasanya di ambil yaitu dengan melakukan operasi pengangkatan benjolan tiroid tersebut. Selanjutnya akan di lakukan terapi kanker tyroid. Metode yang sekarang kerap di gunakan yaitu menggunakan radiasi nuklir dengan memanfaatkan RAI 131 atau kerap di sebut iodine 131 (lebih lanjut tentang ini bisa di baca pengalaman saya menghadapi radiasi nuklir). Pengalaman 1, Pengalaman 2, Pengalaman 3, dan Pengalaman 4

Sebenarnya pengobatan menggunakan RAI 131 ini tidak hanya bermanfaat untuk kanker tiroid, tetapi juga pada pengobatan hypertiroid. Pada kanker tiroid, RAI 131 berguna untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang masih tersisa di kelenjar tiroid. RAI 131 ini pun bisa menghancurkan penyebaran kanker tiroid di organ lainnya. sedangkan untuk hipertiroid, efek RAI 131 ini berguna untuk mengembalikan fungsi produksi horman tiroid ke normal. Demikian sedikit pembahasan mengenai KANKER TIROID. Mudah-mudahan ini bisa menambah pengetahuan untuk para pembaca. Amin… :)





Berpartisipasi pada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...