Minggu, 06 Desember 2009

MENJADI PENULIS HEBAT, TIDAK MENGENAL USIA DAN LATAR BELAKANG

Ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sering mengamati aktifitas menulis yang dilakukan Kakek saya. Beliau terlihat begitu serius bila duduk di meja kerja nya sambil mengetik tulisan pada mesin ketik kesayangannya. Pekerjaan Kakek sebagai salah seorang PNS di Dinas Pendidikan Kebudayaan dan tanggung jawabnya mengumpulkan informasi tentang Kebudayaan di Kalimantan Timur, membuatnya selalu berkutat dengan tulisan serta mesin ketik.

Saya melihat pancaran mata kakek penuh semangat ketika melakoni aktifitas menulisnya sehari-hari. Ada rona bahagia pada raut wajahnya ketika ia begitu serius menghentakan jari-jarinya pada tuts mesin ketik. Begitu berirama dan mendayu bunyi mesin ketik tersebut, dan secara jujur saya katakan bahwa saya menikmatinya. Saya salut dengan Kakek, walaupun beliau sudah berusia lanjut, namun semangatnya menulis untuk membagikan pengetahuannya tentang sejarah dan kebudayaan Kalimantan Timur sungguh hebat.

Seorang anak yang kala itu baru berusia 7 tahun seperti saya, hal tersebut begitu berpengaruh besar dalam kehidupan saya selanjutnya. Impian menjadi seorang penulis seperti Kakek adalah impian terbesar dalam hidup saya. Setiap saat, saya kembali bersemangat untuk menulis di depan komputer atau menuliskan di secarik kertas, saya merasakan desiran halus dalam hati saya. Desiran halus itu seperti perasaan jatuh cinta. Ya.., saya memang jatuh cinta pada aktifitas menulis saya.

Kecintaan saya terhadap menulis semakin bertambah sejak saat itu, sejak saya mulai membaca buku-buku koleksi di perpustakaan mungil Kakek. Setiap melihat buku-buku yang tersusun dengan rapi tersebut, membuat saya sampai bergetar untuk membacanya. Apalagi buku-buku tersebut benar-benar memberikan rasa penasaran yang sangat besar. Dari buku ensklopedia, majalah intisari, buku-buku sejarah, buku-buku pengetahuan umum, sampai buku-buku fiksi, semua lengkap tersedia. Benar-benar sangat luar biasa..

Setiap membaca buku-buku tersebut, saya seolah di bawa oleh penulisnya untuk mendalami isi buku tersebut. Bertambahlah kekaguman saya dengan para penulis yang mampu membawa pembaca untuk menjiwai isi tulisannya. Dan hal itu semakin menambah kekuatan saya untuk meraih impian saya menjadi seorang penulis. Begitu mulianya pekerjaan seorang penulis. Bukan hanya ia harus berfikir untuk menumpahkan ide-idenya dalam sebuah tulisan, tetapi juga bagaimana ia menyampaikan isi yang terkandung dalam tulisannya. Bahkan tidak jarang isi tulisan dari penulis tersebut berisi nilai-nilai yang mengajarkan kebajikan kepada pembacanya.

Perjalanan menulis saya memakan proses yang cukup panjang. Salah satunya ketika saya menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tahun 1994, saya mengasah kemampuan menulis saya melalui ektrakulikuler Jurnalistik di sekolah saya. Di masa itu, dunia jurnalistik atau penulisan untuk anak sekolah masih terdengar sangat asing dan aneh, tidak seperti sekarang yang notabene hal tersebut malah menjadi tren.

Ada pengalaman menarik saya saat bergabung di jurnalistik ketika SMP. Kala itu di Kota kami, sering kedatangan penyanyi ataupun grup vocal terkenal dari Jakarta. Saya bersama sahabat saya, ikut-ikutan meliput show penyanyi tersebut. Sehingga beberapa kali kami berjumpa dengan wartawan dari Koran daerah kami yang bersama-sama meliput. Dari sinilah saya banyak menimba ilmu dari mereka. Terutama mengenai penulisan. Karena liputan sebagus apapun, namun bila penulisan hasil liputannya tidak bagus, maka hasil akhir dari liputan tersebut tetap dianggap tidak bagus. Dan untuk membuat tulisan kita menjadi enak di baca, bukan langsung jadi begitu saja secara instan. Tetapi butuh latihan terus menerus di tambah dengan semangat dan motivasi kuat dalam diri kita.

Menginjak duduk di Bangku Sekolah Menengah Atas hingga kuliah, aktifitas menulis saya mulai berkurang, karena terlalu focus dengan pelajaran. Walaupun sempat beberapa kali saya mengikuti lomba penulisan, dan alhamdulilah menjadi juara penulisan . Namun hal tersebut, belum bisa membangkitkan semangat saya kembali untuk menjadi seorang penulis seperti impian saya masih kecil.

Impian saya menjadi seorang penulis hebat kembali muncul ketika saya menikah, tepatnya ketika saya mengandung anak saya, Arya. Saat itu, saya mengalami fase kehidupan yang penuh cobaan. Dimana tempat tinggal saya dan suami sangat jauh jauh dari keluarga. Sehingga membuat kami harus belajar mandiri tanpa tergantung orang lain. Terlebih saat itu saya mengalami masalah dalam kehamilan saya, yang mengakibatkan saya harus berhenti bekerja untuk bed rest di rumah. Semua harus saya lakukan demi keselamatan janin dalam kandungan saya.

Pada saat masa-masa penuh cobaan tersebut, saya dan suami mencoba mengambil hikmahnya. Pasti Allah akan memberikan hal yang terbaik bagi kami, bila kami bisa tetap tabah dan berjuang untuk menghadapi semua ini.

Hingga pada suatu ketika, saya mencoba membangkitkan semangat saya untuk menulis. Banyak pertimbangan sebenarnya waktu itu untuk menulis kembali, antara lain perasaan ragu yang menyelimputi benak saya. Saya merasa sudah terlalu tua untuk kembali menulis. Bukan umur produktif lagi seperti ketika saya sekolah ataupun kuliah. Karena bagaimana pun juga, saya butuh waktu untuk aktif menulis, dan itu perlu proses belajar. Sanggup kah saya? Belum lagi latar belakang saya yang hanya seorang Ibu rumah tangga dalam keadaan hamil pula. Apakah saya mampu menghasilkan tulisan bagus? Apakah nanti orang-orang akan mencemooh atau mengkritik tulisan saya? Apakah tulisan saya akan diterima atau bahkan di tolak oleh media karena dianggap tidak layak? Masalah umur dan latar belakang saya sebagai Ibu Rumah Tangga menjadi faktor utama penghambat saya, dan memunculkan berbagai keraguan.

Begitu banyak pertanyaan dan keraguan dalam diri saya. Hal itu sempat berlangsung selama beberapa waktu sampai akhirnya saya memutuskan kembali untuk menulis. Saya berada dalam sebuah titik keyakinan bahwa bila saya punya kepercayaan diri, keyakinan, motivasi dan semangat kembali untuk menulis, tidak ada satu pun yang akan menjadi masalah bagi diri saya. Semua akan bisa saya lewati dengan sangat mudah, bila saya yakini hal itu.

Saya yakin bahwa sebagian besar penulis hebat pasti akan melewati fase-fase sulit seperti saya, khususnya masalah kepercayaan diri, motivasi, semangat dan kepercayaan diri. Namun, semua kembali kepada mindset masing-masing penulis. Apakah kita bisa memposisikan mindset kita untuk selalu berfikiran positif ataukah malah sebaliknya. Semua itu akan berlaku hukum Law Of Atraction (LOW). Bila alam bawah sadar kita selalu berfikir hal-hal positif, maka secara sadar atau tidak sadar, kita akan mampu menarik hal-hal positif dalam diri kita, begitu pula sebaliknya. Bila hal-hal negatife yang selalu kita pikirkan, maka hal-hal negative itu yang datang.
Prinsip itulah yang membuat saya, selalu menanamkan hal-hal positif pada diri saya. Antara lain dengan selalu memberikan motivasi, keyakinan dan semangat pada diri saya sendiri bahwa saya masih bisa memberikan yang terbaik bagi diri saya sendiri, keluarga tercinta,dan orang lain. Dan salah satunya saya bisa berikan di dunia penulisan melalui tulisan saya. Walaupun saya sudah tidak muda lagi dan latar belakang saya begitu mulia sebagai ibu rumah tangga. Hal itu tidak akan menyurutkan semangat saya untuk melakukan yang terbaik. Karena banyak orang-orang hebat lahir tidak mengenal usia ataupun latar belakang untuk berkarya. Tapi karena semangat, motivasi dan percaya diri yang membuat hidup mereka berarti dan bermakna, hingga lahirnya karya-karya mereka yang sangat luar biasa. Contohnya Andrea Hirata, Habiburahman El Shirazy, JK Rowling, Dan Brown dan sebagainya.

Penulis-penulis tersebut adalah penulis hebat yang luar biasa. Awalnya mereka adalah orang yang biasa-biasa saja. Karena impian yang begitu kuat ingin mereka wujudkan membuat mereka menjadi penulis yang hebat dan sukses. JK Rowling misalnya, ia adalah seorang single parent yang harus memenuhi kehidupan perekonomian keluarganya. Dengan impian kuatnya ingin berubah kehidupan menjadi lebih baik, ia mulai menuliskan kisah-kisah Harry Potter di kertas-kertas yang sudah tidak terpakai. Semua ia lakukan dengan penuh motivasi dan semangat yang begitu kuat. Hingga akhirnya terjadinya keajaiban yang luar biasa pada dirinya. Harry Potter menjadi novel serta film best seller seluruh dunia.

Begitu juga dengan Andrea Hirata. Awalnya ia hanya seorang anak biasa dari daerah terpencil, Belitong. Dengan impiannya yang begitu kuat, ia berusaha raih dengan penuh semangat hidup. Termasuk rasa hormat dan kecintaannya terhadap guru SD, Ibu Muslimah yang ia tuliskan melalui buku Laskar Pelangi. Andrea Hirata pun mampu meraih impiannya melanjutkan pendidikan ke negara lain sekaligus menelorkan tetralogi Laskar Pelangi yang dasyat.

Saya banyak mengambil hikmah dari kedua penulis hebat ini. Mereka awalnya adalah orang-orang yang biasa, sama seperti saya. Tetapi kekuatan untuk meraih sebuah impian melalui kerja keras, semangat, motivasi dan rasa percaya diri tinggi, itulah yang membuat mereka menjadi penulis yang sangat terkenal dan mampu membuat orang begitu kagum kepada mereka. Saya punya keyakinan, bahwa semua orang termasuk saya mengikuti kesuksesan mereka. Semua tinggal pada bagaimana cara kita meraih impian tersebut.

Saya ingin menyampaikan semua ide-ide dan pemikiran saya kepada dunia melalui tulisan saya. Tidak muluk-muluk memang awalnya. Namun, saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa selama yang saya jalani berada di koridor yang positif dan mengungkapan mdalam tulisan yang nantinya bisa membuat pembaca lebih termotivasi dan terinspirasi untuk berbuat lebih baik, itu sah-sah saja, bahkan bisa dikatakan ibadah.

Apalagi latar belakang saya yang notabene adalah ibu rumah tangga, yang tidak memungkinkan saya untuk melakukan pekerjaan penuh diluar rumah. Tulisan-tulisan yang saya buat, saya anggap sebagai simbul dedikasi dan kepedulian saya terhadap diri sendiri dan masyarakat. Membuat sebuah perubahan melalui sebuah tulisan lebih bijak menurut saya, di bandingkan saya harus berdemostrasi atau melakukan pekerjaan lain di luar bidang saya.

Hingga mulailah saya memberanikan diri untuk kembali menulis. Tulisan pertama saya selama vakum beberapa tahun, akhirnya muncul pada rubrik opini di salah satu Koran daerah saya, Tribun Kaltim. Benar-benar perasaan luar biasa yang saya alami saat itu. Kemudian berturut-turut tulisan saya muncul di berbagai media massa dan internet. Salah satunya di media internet, di sebuah portal penulisan, yaitu www.penulislepas.com. Waktu itu saya masih menggunakan samaran onengmaruneng. Sengaja saya memilih nama ini, karena nama ini pemberian dari seorang teman saya, Santined. Walaupun saya kembali memakai nama saya pribadi di berbagai penulisan.
Untuk mengasah keterampilan menulis, saya bergabung di beberapa komunitas penulisan. Antara lain JPK (Jaring Penulis Kaltim) dan BWC (Borneo Women’s Community). Belakangan saya mengajak beberapa rekan di kota saya yang peduli pada kreativitas anak muda untuk membuat sebuah komunitas di bidang penulisan dan seni. Komunitas itu kami beri nama Studio Kata. Awal pembentukan Studio Kata ini di dasari keinginan kami memberikan tempat ataupun wadah bagi para penulis dan pencinta seni untuk berkreativitas. Alhamdulilah aktifitas Studio Kata mulai berjalan dengan baik. Launcing Studio Kata ini sendiri dihadiri oleh sastrawan terkenal Hamzad Rangkuti. Saya dan teman-teman sadar, bahwa kota kami hanyalah kota kecil, namun kami tidak bisa menutup mata begitu banyak potensi di bidang penulisan dan seni yang belum terakomodir secara maksimal. Walaupun kami semua pun masih sama-sama terus belajar, tetapi kami berusaha melakukan terbaik untuk diri kami sendiri dan orang lain tentunya. Hal itulah yang membuat semangat saya untuk terus menulis.

Salah satu pengalaman saya menulis, yaitu ketika saya menuliskan sebuah artikel tentang Ibu. Ketika artikel itu di terbitkan di sebuah media memang di sesuaikan dengan peringatan hari Ibu. Begitu banyak respon yang luar biasa dari teman-teman dan keluarga saya mengenai artikel itu. Dan yang paling membahagiakan adalah respon dari Ibu saya. Ibu saya begitu terharu membaca artikel saya tersebut yang memang saya dedikasikan khusus untuk Ibu saya. Senyum dan tangisan Ibu, benar-benar membuat hati saya bahagia. Bahkan hal itu tidak sebanding artinya dengan hadiah atau kado yang biasanya saya berikan padanya.

Setelah aktif menulis di berbagai media, ada satu keinginan saya untuk menulis buku. Aneh memang, setelah bertahun-tahun saya menulis di media cetak dan internet, namun tidak ada satupun bebentuk buku karya saya sendiri. Dan hal ini pun sempat menjadi kritikan yang membangun dari para sahabat dan teman-teman penulis lainnya.
Jujur saya, perasaan tidak percaya diri itu kembali muncul. Mungkin bila selama ini saya menulis di media cetak atau internet, bagi saya tidak memerlukan waktu lama dalam prosesnya. Namun bila membuat buku, sungguh banyak pertimbangan bagi saya. Hingga akhirnya saya membaca buku berjudul “Menerbitkan Buku Itu Gampang” karya Jonru yang saya dapatkan dengan cara memesan di portal penulisan www.penulislepas.com. Buku ini memang sangat luar biasa dan dasyat merubah mindset saya. Dalam buku itu di kupas habis bagaimana cara menerbitkan buku, termasuk proses-prosesnya. Disamping itu saya sering membaca artikel tentang penulisan buku di portal yang di asuh oleh Jonru tersebut. Saya semakin memiliki keberanian untuk menerbitkan buku karya saya sendiri. Segala bentuk kekuatiran dan rasa takut di kritik atau di tolak sebenarnya itu adalah tembok penghalang yang selama ini tanpa sadar tertanam di mindset saya sendiri. Bersyukurlah saya yang akhirnya menemukan tulisan-tulisan positif dari penulis hebat yang memacu semangat saya untuk mewujudkan salah satu impian saya membuat buku.

Apalagi pernah dalam satu ketika, saya membaca sebuah artikel yang berjudul dari Bung Edy Zaques yang bertema Mengapa Orang Pintar Takut Menulis. Artikel itu pun seakan menegaskan kembali kepada saya, bahwa tidak ada alas an bagi seseorang untuk menulis. Ketakutan-ketakutan itu hanya berasal dari mindset kita sendiri. Semakin kita punya kekuatiran yang berlebihan, maka yang terjadi hal-hal yang kita kuatirkan tersebut. Sehingga kita sendiri yang harus mindset kita menjadi lebih positif dan optimis.

Akhirnya terbitlah buku saya pertama yaitu buku kumpulan cerpen yang berjudul “Tidak Cukup Hanya Cinta”. Buku pertama saya ini memang sangat luar biasa bagi saya, karena buku ini adalah bukti dari keberhasilan saya mengatasi tembok penghalang yang tanpa sadar saya ciptakan sendiri. Ini pun berkat motivasi yang saya dapatkan melalui tulisan para penulis hebat, antara lain Jonru dan Edy Zaques. Juga dukungan dari para sahabat penulis seperti Amien Wangsitalaja dan Shantined Walaupun tetap saja ada kritik dan pujian terhadap buku ini. Namun semua saya terima sebagai suatu intropeksi yang membangun bagi pengembangan diri saya pribadi.
Begitu banyak buku-buku positif yang menginspirasi saya agar selalu berfikir positif, antara lain buku favorit saya, yaitu The Secreat karya Rhonda Byrne atau Quantum Iklas karya Erbe Sentanu. Saya sering berfikir,kedua karya itu memberikan motivasi bagi pembacanya untuk selalu berfikir secara positif karena akan selalu berhubungan dengan Low Of Actraction. Disamping itu kita tetap harus menjaga soft skill yang kita miliki berada dalam koridor positif.

Hingga suatu saat saya pernah berfikir, seandainya saja ada buku motivasi dan pengembangan diri yang serupa namun di tujukan untuk memotivasi para penulis. Sudah pasti mindset penulis akan berubah. Tidak ada lagi alasan bagi para menulis mengeluh bahwa menulis itu susah dan banyak kendala seperti yang pernah saya alami dulu. Karena sesungguhnya tembok penghalang bagi penulis karena mindset yang sudah tertanam dalam diri penulis itu sendiri. Padahal dengan memaksimalkan soft skill yang dimiliki kearah lebih positif, Insya allah tidak adalagi namanya tembok penghalang penulis.

Dan sungguh saya tidak menyangka, bahwa hal itu saya dapatkan di buku karya Jonru berjudul “CARA DASYAT MENJADI PENULIS HEBAT”. Dalam buku tersebut memandu kita untuk menjadi penulis hebat sekaligus penulis sukses. Buku ini memang beda dengan buku-buku penulisan lain yang biasanya saya baca. Bila buku-buku lain hanya bercerita tentang bagaimana teori dan teknis penulisan, buku ini lain dari pada lain.




Buku “Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat” saat ini masih tersedia berformat e-book. Buku versi cetaknya akan terbit tidak lama lagi. Namun untuk versi e-book, terdapat penawaran yang sangat luar biasa yang tidak berlaku pada buku versi cetak nantinya. Penawaran luar biasa tersebut yaitu harga e-booknya hanya Rp.49.000, tetapi setiap pembeli akan mendapatkan voucher diskon Rp.200.000 dari Sekolah Menulis Online (SMO). Ini adalah DISKON SMO TERBESAR yang pernah diberikan.


Penawaran lain yang sama luar biasanya yaitu setiap pembeli e-book ini akan mendapatkan gratis modul ekslusif dari SMO, di daftarkan pada kelas SMO free trial. Keuntungan dari kelas SMO free trial ini, kita bisa mendapatkan bimbingan karir di bidang penulisan dan berlaku seumur hidup! Penawaran ini hanya berlaku untuk paket ebook, TIDAK BERLAKU untuk buku versi cetak. Penawaran ini akan ditutup sewaktu-waktu bila versi cetak sudah terbit. Jadi rasanya sayang kalau kesempatan ini di lewatkan. Karena tidak pernah ada penawaran yang begitu fantastis seperti penawaran paket ebook “Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat”.
Jika masih penasaran dengan buku ini, anda bisa lihat website buku “Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat”. Caranya mudah kok, tinggal klik http://www.penulishebat.com. Disini kita bisa mendownload versi ebook karya Jonru ini secara GRATIS! Kalau teman-teman punya facebook atau twitter, bisa juga klik http://www.facebook.com/penulishebat dan http: www.twitter.com/penulishebat. Pada website penulis hebat tersebut, kita bisa membuktikan bahwa buku ini benar-benar luar biasa dan dasyat.

Buku karya Jonru ini banyak membahas tentang soft skill seorang penulis. Bahwa motivasi, semangat, dan percaya diri adalah kunci sukses dari seorang penulis. Hal-hal yang terkadang terlupakan oleh para penulis, sehingga munculnya berbagai macam halangan yang dijadikan alas an untuk menghambat kreativitas menulis. Yang lebih menarik, salah satu bab ini membahas tentang Law Of Attraction. Sesuatu hal yang tidak pernah saya temui di buku penulisan manapun! Dan hal itu menambah daya tarik sendiri bagi saya dan anda untuk memiliki buku ini. Saya yakin sekali, buku ini adalah salah satu kunci untuk menjadi penulis sukses. Semua kalangan bisa membaca buku ini, baik bagi penulis pemula ataupun penulis professional.

Jadi, tunggu apa lagi. Impian menjadi seorang penulis terkenal adalah sebuah pilihan. Sekarang tinggal bagaimana kita meraih impian tersebut. Semua butuh motivasi, semangat dan kepercayaan diri untuk meraih impian tersebut. Buku “Cara Dasyat Menjadi Penulis Hebat”, adalah salah satu buku yang sangat bagus untuk memotivasi kita menjadi seorang penulis hebat. Menjadi penulis yang hebat dan sukses tidak mengenal usia ataupun latar belakang. Setiap orang punya kesempatan sama untuk menjadi penulis hebat dan sukses. Semua tergantung dari semangat, motivasi dan kepercayaan diri kita untuk menjalaninya. Tetap semangat menulis dan lakukan yang terbaik untuk diri kita sendiri dan orang lain….

1 komentar:

  1. Saya menunggu naskah buku Mbak Yuni yang bertema curhat Mompreneur.
    Kapan diterbitkan di penerbit kami?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...