Sabtu, 27 September 2014

Kisahku Melawan Kanker di Majalah Kharisma - Keping # 85

Beberapa waktu lalu, salah seorang sahabat, Inni Indarpuri, mewawancarai saya tentang cerita melawan kanker tyroid stadium lanjut.  Hasil wawancara tersebut akan di muat di salah satu majalah yaitu Kharisma. Tentu saja, saya menyambut antusias wawancara tersebut. Harapannya , para pembaca yang membaca kisah saya dapat mengambil hikmah dari apa yang saya alami.

Kurangnya edukasi  pemahaman saya mengenai kanker, membuat saya tidak mengerti gejala gejala kanker. Padahal apa yang saya  alami merupakan gejala-gejala kanker. Hal ini di perparah dengan ketakutan pikiran saya tentang penyakit kanker.  Bagi saya, kanker merupakan penyakit mematikan dan harus saya buang jauh-jauh pemikiran tentang kanker di kepala saya.

Ternyata kanker begitu cepat menyebar dalam tubuh saya dan bahkan bermetase ke tulang belakang. Puncaknya, tubuh saya bukan saja lemah secara fisik, nyaris lumpuh, tetapi juga mental saya benar benar down

Beruntunglah Allah masih memberikan mujizat bagi saya.  Demikian pula dukungan  begitu besar dari keluarga, kerabat bahkan teman-teman. Perlahan lahan saya coba bangkit dan melawan kanker. Berdamai dengan hati menerima kehadiran kanker dalam hidup saya sekaligus bekerja keras untuk bisa melawannya.

Mudah-mudahan kisah pejuangan saya melawan yang ditulis mba Inni bisa menginspirasi semua orang.  Tidak ada salah sejak dini kita melek terhadap penyakit kanker. Kenali penyebab dan gejala penyakit kanker secara dini. :)  Lebih awal mendeteksi dini penyakit kanker akan lebih cepat menanganinya. Prosentase kesembuhannya pun akan lebih besar.

Namun bila kanker baru di ketahui setelah meninjak stadium lanjut, maka tidak perlu kuatir berlebihan.  Mari kuatkan hati dan rapatkan langkah untuk melakukan segala usaha dan cara mengobati kanker. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini bila Allah berkehendak. :))

majalah Kharisma yang memuat kisahku

4 komentar:

  1. semangat ya mbak... smg slalu optimis dan diberi kekuatan oleh Allah,aamiin...

    BalasHapus
  2. Saya punya 2 sahabat sejak SMA, dua2nya kena kanker, rahim & payudara & sudah operasi. Kalau ada kisah2 spt ini aku cuma bisa berdoa untuk mereka, gak tahu bagaimana caranya bisa bantu atau paling tidak mengurangi rasa sakitnya & khawatirnya. Semoga cerita mak Tri menjadi inspirasi bagi perempuan2 utk tetap optimis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mba atas doa dan semangatnya.. Dan terima kasih juga telah udah berkunjung :))

      Hapus