Senin, 01 September 2014

Terkadang Lelah - Keping 61

Tadi siang seorang sahabat lama bapak datang ke rumah.  Om, begitu saya memanggilnya, merupakan teman akrab bapak dari dulu.  Namun sempat terpisah jarak, sehingga jarang bertemu.

Siang tadi merupakan perjumpaan kami yang kesekian kalinya.  Kami saling bercerita satu sama lain. kebetulan saya sepantaran anak perempuan beliau. Keluarga kami pun sangat mengenal keluarga besar si om.

Perbincangan sampai pada topik banyak permasalahan yang di hadapi. Nah lho, tenyata si om juga banyak masalah dalam keluarga terutama dengan anaknya. Saya pikir cuman saya yang banyak masalah. Ternyata banyak juga orang yang memiliki masalah. Ini sekaligus mngingatkan saya untuk tidak menilai orang lain dari permukaan saja. Bisa saja diluar telihat adem ayem, ternyata dia banyak memiliki masalah. Namun ia berhasil mengendalikan emosi dan perasaannya agar tidak terlihat dari.luar.

"Allah itu memberikan cobaan sesuai dengan kemampuan hambaNya. Hanya terkadang, kita selaku hamba terlalu banyak mengeluh dan merasa tidak mampu,"tutur si om dengan bijaksana.

Saya mengangguk-angguk setuju.

"Tapi kadang saya lelah, om", kata saya jujur,"Kok rasanya bertubi-tubi apa yang saya hadapi".

Si Om tertawa,"Lelah itu wajar. Namanya juga manusia. Tapi biasanya hanya sesaat. Om yakin kamu segera bangkit lagi,"jawab si om sambil tersenyum.

Ya, kadang saya merasa lelah menjalani semuanya. Tapi biasanya itu hanya sesaat. Saya sadar, saya harus terus bangkit dan berjuang. Anak anak butuh saya untuk menguatkan mereka.  sama halnya dengan saya membutuhkan mereka untuk menguatkan saya.

Oke, om. Mari kita sama - sama semangat   :)

  Merdeka !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar