Jumat, 29 Agustus 2014

Raisyah, Sang Entrepeneur Cilik - Keping # 59

Sebenarnya dari beberapa waktu lalu, Raisyah meminta dukungan saya untuk mencoba berdagang. Namun saat itu, saya masih belum terpikir menyetujuinya. Aktifitas bolak balik rumah sakit untuk kontrol, membuat saya tidak ada waktu memikirkannya.


Belum lagi karena memikirkan usia Raisyah masih 6 tahun udah niat berdagang. Bisa -bisa saya dianggap seorang ibu yang mengeksploitasi anak untuk berdagang hihihihi..



Tapi setelah beberapa waktu memikirkannya, saya pun akhirnya menyetujui idenya. Tentu saja dengan berbagai catatan. Antara lain waktu berdagang hanya sore, mengingat waktu itu adalah waktu bermainnya bersama teman sebaya.  Asumsi saya, Raisyah bisa bermain sama teman temannya di halaman rumah neneknya sambil berjualan hehehhe.. # modusssss


Sebenarnya bukan itu juga maksud saya. Saya ingin aktifitas berdagang ini masih sebagai proses belajar Raisyah saja. Jadi Raisyah bisa lebih enjoy dan belajar mandiri serta tanggung jawab. Bukan hanya itu, Arya pun ikut ikutan membantu adiknya. Arya sengaja bersusah payah membuat kerajinan tangan yang dijual di tempat dagangan Raisyah.


Jangan dibayangkan barang dagangan Raisyah seperti toko pada umumnya ya. Tempat jualan yang digunakan hanya sebuah meja kecil yang diatasnya disusun barang makanan dan minuman dagangan Raisyah. Modalnya? Tidak sampai 100 ribu saudara saudara :)


Kehebohan ternyata tidak sampai disitu, ternyata Ada satu konsumen yang selalu dengan gembira melihat dagangan Raisyah. Uniknya lagi, konsumen ini sama sekali tidak membayar makanan dan minuman yang diambilnya. Hahahha.. ya, konsumen kecil, mungil dan imut itu adalah Luthfi, anak bungsu saya.


Kebayangkan... mata Luthfi langsung berbinar melihat berbagai makanan dan minuman favorite anak-anak itu :D. Untuk menghindari terjadinya protes besar besaran dari entrepreneur cilik karena kelakukan si adik. Akhirnya saya mengambil jalur tengah. Setiap belanjaan si adik, terpaksalah emaknya yang membayarkan :D


Well, ternyata pelajaran menjadi entrepreneur cilik sangat menyenangkan dan menggembirakan :)


2 komentar:

  1. Siapa yang sakit? Semoga lekas sembuh dan terus bisa beraktivitas. Wah, keren! Sudah seharusnya memang sedari kecil untuk belajar menjadi entrepeneur hingga bisa menginspirasi yang lainnya. Sukses ya, Dek. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mba susanti atas kunjungannya. oh ya, yang sakit saya mba. kena CA, jadi bolak balik ke rumah sakit kontrol dan berobat hehhee.

      amin.. amin doanya ya mba. semoga raisyah bisa jadi entrepreneur sukses. amin

      Hapus