Selasa, 19 Maret 2013

Perempuan, Mari Bergandengan Tangan




Refleksi Hari Perempuan Sedunia :
Perempuan, Mari Bergandengan Tangan *)
Oleh : Tri Wahyuni Zuhri, SP
(Penulis, Trainner, IIDN Kaltim, Studio Kata)

Mungkin tidak banyak masyarakat yang mengetahu, bahwa setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai hari perempuan sedunia. Tentu banyak orang yang berfikir, apa istimewanya tanggal tersebut sehingga di peringati sebagai hari perempuan sedunia. Menengok dari sejarah, tepatnya 8 Maret 1917, para perempuan di Rusia untuk pertama kalinya diberikan hak suara oleh pemerintah Rusia. Sehingga hari itu merupakan simbol penting bagi perempuan dunia. Dimana saat itu kedudukan dan posisi perempuan masih dipandang sebelah mata.
Seiring berjalanannya waktu, perempuan mulai menunjukkan eksistensinya. Hal itu terbukti dengan keberadaan perempuan di ranah publik sudah mulai diperhitungan di dunia maupun di Indonesiasendiri. Tidak sedikit perempuan telah berhasil mengenyam pendidikan tinggi dan berada dalam posisi strategis di bidang pekerjaan, sosial, ekonomi, maupun politik. Demikian pula dengan perempuan yang tetap memilih berdikari sebagai ibu rumah tangga. Berada dalam kehidupan rumah tangga, bukan lantas mereka tidak bisa berkarya ataupun eksis. Paraperempuan ini di tengah kesibukannya, tetap bisa membimbing buah hati dengan penuh kasih sayang serta membekali pendidikan moral dan agama. Sehingga kelak tercipta generasi muda yang tangguh, mandiri, serta bertakwa.

Masih Banyak Persoalan Membelenggu
Sebuah pertanyaan mengusik benak kita. Apakah dengan semakin berdayanya perempuan di Indonesia, lantas telah selesai pula permasalahan yang di hadapi para perempuan? Tentu tidak! Ternyata masih banyak persoalan yang terus membelenggu kaum perempuan.
Selama ini perempuan sebagai simbol kelembutan dan keindahan. Mereka tercipta sebagai mahluk Tuhan yang memiliki kasih sayang dan kelembutan. Hal yang wajar bila perempuan harus pula dihormati dan dilindungi. Namun ternyata, tidak semua perempuan mengalami perlakuan yang baik. Perempuan bahkan rentan sekali mengalami kekerasan, diskriminasi, bahkan pelecehan.
Sebagai contoh, banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga baik secara fisik maupun mental. Hanya sedikit dari mereka berani bicara jujur mengenai apa yang dialami. Sebagian dari mereka memilih diam, dengan alasan menjaga kehormatan keluarga atau berada dalam ancaman pelaku kekerasan.
Belum lagi diskriminasi yang kerap di lakukan kepada perempuan. Dalam sektor pekerjaan misalnya, banyak perempuan yang harus bertahan demi kecukupan ekonomi dalam tekanan pekerjaan ataupun kebijakan tempat bekerja yang tidak memihak. Atau perbagai penyiksaan dan pelecehan yang dialami oleh para tenaga kerja wanita. Beberapa contoh diatas hanya merupakan sebagian kecil permasalahan yang dihadapi perempuan.

Mari Bergandengan Tangan
Banyaknya permasalahan perempuan di Indonesiatetap menjadi Pekerjaan Rumah yang harus dituntaskan. Memang sudah seharusnya pemerintah dalam hal ini sebagai pengayom masyarakat bisa menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Namun kenyataannya tidak semudah itu. Selain terlalu banyak permasalahan yang menimpa negeri kita, dari masalah ekonomi, politik, korupsi dan lain sebagainya. 
Permasalahan perempuan yang seharusnya bisa ditangani serius oleh pemerintah, malah jarang mendapat perhatian. Sehingga banyak kasus yang menimpa perempuan Indonesia, menjadi terkatung-katung bahkan ada banyak yang tidak bisa diselesaikan sama sekali.
Dalam hal ini, tentu saja kita tidak bisa berpangku tangan dan hanya menunggu tanpa kepastian. Sudah saatnya para perempuan bergandeng tangan untuk saling menguatkan dan bekerjasama. Perubahan kearah yang lebih baik memang harus diupayakan dengan serius.
Para perempuan harus bisa menggalang kekuatan untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Jangan hanya terjebak dengan isu pemberdayaan perempuan, namun belum bisa di wujudkan secara nyata. Banyak hal yang bisa dilakukan secara bersama-sama. Termasuk menjalin kerjasama dan komunikasi aktif dengan pihak-pihak atau lembaga yang berkompeten untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan atau membantu penyelesaian masalah yang dihadapi. Mari para perempuan Indonesia, saat kita lebih peduli untuk memperhatikan orang lain yang memerlukan uluran tangan kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar